Kamis, 27 Maret 2008

MDP Group Sukses menggelar Laptop Fair 2008

Setelah sukses melakukan pameran pada tahun 2007 lalu, Grup Multi Data Palembang (MDP) telah berhasil kembali menyelenggarakan Laptop Fair 2008. Pameran bertajuk Funtastic STMIK MDP & Laptop Fair 2008 dilaksanakan di Atrium Mall Palembang Square (PS) pada tanggal 20-23 Maret 2008. Pameran ini diikuti oleh 5 brand utama laptop yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini seperti Toshiba, Acer, Zyrex, HP, dan Axioo dan stan STMIK MDP yang memberikan berbagai macam informasi.


“Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Selain mengenalkan teknologi2 baru Laptop, ajang ini merupakan tempat untuk mengetahui lebih jauh tentang STMIK MDP. Tidak hanya itu saja pengunjung juga dihibur dengan aneka lomba dan games”,papar Ir. Rusbandi, M.Eng selaku Ketua STMIK MDP. Dijelaskannya, arena pameran dibuat sedemikian rupa bernuansa teknologi canggih. Arena juga dilengkapi dengan akses internet hotspot, sehingga siapapun yang berada dalam arena pameran dapat mengakses internet langsung via notebook atau PDA-nya. Ada juga balon udara raksasa yang dikendalikan dengan remote control, balon udara ini didatangkan langsung dari Malaysia dan MDP patut berbangga dikarenakan MDP merupakan yang pertama kali di Palembang mendatangkan balon udara tersebut.


MDP tak ketinggalan pula mengadakan lelang laptop mulai dari harga Rp. 1 juta rupiah. Dalam sehari ada 1-2 laptop yang dilelang. MDP juga memberikan potongan harga atau harga khusus untuk setiap pembelian laptop pada saat pameran berlangsung, selain itu berbagai macam hadiah menarik dan grand prize berupa gratis laptop, DVD player, 1 set Wii Nintendo, 10 set printer dan hadiah menarik lainnya. Untuk hadiah tersebut, setiap pengunjung yang membeli laptop akan mendapatkan satu kupon. Kupon tersebut nantinya akan diikutsertakan dalam pengundian untuk mendapatkan hadiah yang disediakan MDP.


Rusbandi mengungkapkan untuk memeriahkan Funtastic STMIK MDP & Laptop Fair 2008, panitia juga mengadakan aneka kegiatan seperti Band Competition, Modern Dance Competition, Tari Kreasi Melayu Modern Competition, Color Guard Contest, Free Style Percussion, kemudian ada juga Anime Cosplay Competition, Wii Virtual Tennis Competition, Poomsae Taekwondo Dance serta Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk anak-anak. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pun tak ingin ketinggalan unjuk kebolehan seperti UKM Marching Band, UKM Modern Dance, UKM Capoeira dan UKM Taekwondo. Dan lebih istimewanya lagi STMIK MDP mendatangkan Yoyo Man Indonesia, Oke Rosgana. Atraksi serta trik-trik yoyo yang disuguhkan oleh Oke memukau semua pengunjung yang hadir pada acara tersebut.


Sekarang pameran udah kelar... sukses... tapi Anggun capek... dech... pusing....

Minggu, 23 Maret 2008

OST Ayat-ayat Cinta

Ayat Ayat Cinta adalah novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy yang kemudian difilmkan oleh MD Entertainment dengan Hanung Bramantyo sebagai sutradaranya. Film yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Rianti Cartwright, Melanie Putri, Carissa Putri dan Zaskia Adya Mecca ini akan dirilis pada tanggal 19 Desember 2007.
Trinity Optima Production bekerjasama dengan MD music memproduksi album soundtrack Ayat Ayat Cinta. Berisi 9 lagu yang empat diantaranya adalah music scoring yang dibuat oleh Melly Goeslaw. Rossa, Sherina dan UNGU ikut mengisi soundtrack ini.
Rossa yang memang dikenal sebagai sahabat Melly Goeslaw menyanyikan lagu Ayat Ayat Cinta –yang menjadi theme song film ini- dan Takdir Cinta karya Melly. Sementara Sherina membuat satu lagu baru berjudul Jalan Cinta.
UNGU juga ikut menyumbangkan lagu Andai Ku Tahu dan Tercipta Untukku yang diaransemen ulang khusus untuk film ini.Untuk yang senang menyanyi, jangan kuatir karena di album ini juga ada versi minus one dari Ayat Ayat Cinta, Jalan Cinta dan Takdir Cinta.

Lyric lagu ayat - ayat cinta - Rosa :

Desir pasir di padang tandus
Segersang pemikiran hati
Terkisah ku di antara cinta yang rumit

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta yang agung kupertaruhkan

Reff:
Maafkan bila ku tak sempurna
Cinta ini tak mungkin ku cegah
Ayat-ayat cinta bercerita
Cintaku padamu

Bila bahagia mulai menyentuh
Seakan ku bisa hidup lebih laman
Namun harus ku tinggalkan cinta
Ketika ku bersujud

Interlude..

Bila keyakinanku datang
Kasih bukan sekedar cinta
Pengorbanan cinta yang agung
Kupertaruhkan

Back to reff....


.......Anggun.... bisa nyayi nggak??

Senin, 17 Maret 2008

Film Ayat-ayat Cinta


“Ayat-ayat Cinta”, Sastra dan Film yang Islami

Film ini sangat baik dari segala aspek, kalau novelnya butuh waktu, 1 ½ Hari untuk dibaca, sungguh luar biasa alur cerita yang disajikan oleh penulis. Novel fenomenal “Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy yang kini dikemas dalam versi film, genre drama religius roman dan percintaan yang diadaptasi dari sebuah novel best seller di sutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Film ini sangat baik dari segala aspek, kalau novelnya butuh waktu 1 ½ Hari untuk dibaca, sungguh luar biasa alur cerita yang disajikan oleh penulis. Novel fenomenal Ayat-Ayat karya Habiburrahman El-Shirazy yang kini dikemas dalam versi film, genre drama religius roman dan percintaan yang diadaptasi dari sebuah novel best seller di sutradarai oleh Hanung Bramantyo yang sudah menelurkan beberapa film seperti Get Married dengan genre komedi dan Legenda Sundel Bolong dengan genre horor. Hal ini menunjukkan produktivitas dari sutradara yang pernah merebut piala citra 2005 lewat film Brownies dan Jomblo.


Walaupun ini merupakan adaptasi dari sebuah novel yang terbilang kompleks dengan permasalahan agama untuk disajikan kepada khalayak umum. Bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Sebuah cerita tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup yang dihadapi secara Islami. Namun, latar belakang cerita di film klasifikasi penonton 13 tahun keatas (13+) itu adalah negeri Kinanah. Karena diadopsi dari sebuah novel, tentu tokoh-tokoh yang ada sudah tergambar lewat narasi. Hal itulah yang benar-benar sangat diperhatikan yang selama ini menjadi PR besar bagi sutradara terjawab sudah yang ditayangkan pada tanggal 27 Februari 2008 lalu, di bioskop seluruh Indonesia namun tidak di medan yang tayang perdananya pada tanggal.

Ayat-Ayat Cinta bercerita tentang seorang pemuda Indonesia yang menuntut ilmu di universitas Al-Azhar, Mesir. Meskinpun filmnya tidak begitu persis dengan yang diceritakan di novel. Sebab ada beberapa bagian yang dipotong, ada juga yang ditambahkan untuk memperkaya emosi dan amarah penonton. Ada perbedaan antara novel dan film. Jadi beberapa plot yang tidak perlu telah dihilangkan dengan tidak mengurangi makna dan arti serta alur ceritanya.

Tokoh-tokoh utama dan cuplikan Ayat-Ayat Cinta The Movie

Fahri Bin Abdullah Shiddiq (Fedi Nuril)
Fahri Bin Abdullah Shiddiq, tokoh yang nyaris sempurna. tokoh Fahri ini yang di perankan oleh Fedi Nuril pemain film sekaligus personil Garasi band, pada awal-awal banyak yang meragukan ia memerankan tokoh Fahri bin Abdullah Shiddiq. Banyak yang menginginkan tokoh Fahri diisi oleh artis yang image-nya alim atau pendatang baru yang belum punya image. Fedi Nuril kelahiran Jakarta pada 1 Juli 1982.

Film pertamanya adalah Mengejar Matahari yang diarah oleh Rudy Soedjarwo. Akhir mampu menunjukan kemampuan akting di Film ayat-ayat cinta ini. Meskipun tidak sempurna seperti tokoh yang ada di dalam novel. Tapi, setidaknya ia sudah melewati masa-masa kristis.

Fahri bin Abdillah yang di perankan oleh Fedi Nuril adalah mahasiswa pascasarjana Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan
penuh antusiasme kecuali satu: menikah. Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu lurus.

Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan makhluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya. Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Fahri merupakan pribadi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan. Nilai itulah yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu terus diterapkan Fahri
hingga berkeluarga. Saat itulah, keimanan Fahri diuji. Dengan berbagai macam problematika hidup yaitu sebuah dilema cinta.

Aisha (Rianti Cartwright)
Rianti Cartwright lahir di Bandung, 22 September 1983. Dikenal publik sebagai VJ MTV Indonesia dan (kini) bintang film, pemain sinetron. model video klip dan model iklan ini. memainkan sebagai Aisha, Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri.
Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya, Aku memandang ke arah Aisha, pada saat yang sama dua matanya yang bening di balik cadarnya juga sedang memandang ke arahku. Pandangan kami bertemu. Dan ces! Ada setetes embun dingin menetes di hatiku. Kurasakan tubuhku bergetar. Aku cepat-cepat menundukkan kepala. Dia kelihatannya melakukan hal yang sama. Kukira Aisha tidak setegang diriku, sebab dia merasa lebih santai. Wajahnya tersembunyi di balik cadarnya. Sementara diriku, aku tidak tahu seperti apa bentuk mukaku. Aku harus mencari cara untuk menghilangkan ketegangan ini. Si kecil Hasan memandangi aku. Aku tersenyum padanya. Kutarik dia ke pangkuanku.
Dia menurut Sambil mendekap Hasan aku menyaksikan tangan kanan Aisha perlahan-lahan membuka cadarnya. Ada hawa sejuk mengalir dari atas. Masuk ke ubun-ubun kepalaku dan menyebar ke seluruh syaraf tubuhku. Wajah Aisha perlahan terbuka. Dan wajah putih bersih menunduk tepat di depanku. Subhanallah. Yang ada di depanku ini seorang bidadari ataukah manusia biasa. Mahasuci Allah, Yang menciptakan wajah seindah itu. Jika seluruh pemahat paling hebat diseluruh dunia bersatu untuk mengukir wajah seindah itu tak akan mampu. Pelukis paling hebat pun tak akan bisa menciptakan lukisan dari imajinasinya seindah wajah Aisha. Keindahan wajah Aisha adalah karya seni mahaagung dari Dia Yang Maha Kuasa. Aku benar-benar merasakan saat-saat yang istimewa. Saat-saat untuk pertama kali melihat wajah Aisha.


Maria (Carissa Putri)
Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al-Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja. Gadis Mesir itu, namanya Maria. Ia juga senang dipanggil Maryam. Dua nama yang menurutnya sama saja. Dia puteri sulung Tuan Boutros Rafael Girgis. Berasal dari keluarga besar Girgis. Sebuah keluarga Kristen Koptik yang sangat taat. Bisa dikatakan, keluarga Maria adalah tetangganya yang paling akrab. Flat atau rumah mereka berada tepat di atas flat kami. Indahnya, mereka sangat sopan dan menghormati kami mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Al Azhar.

Noura (Zaskia Adya Mecca)
Juga tetangga yang selalu disiksa Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Inilah yang menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya. Noura…. kenal gadis itu. Kasihan benar dia. Malang nian nasibnya.
Namanya Noura. Nama yang indah dan cantik. Namun nasibnya selama ini tak seindah nama dan paras wajahnya.
Noura masih belia. Ia baru saja naik ke tingkat akhir Ma’had Al Azhar puteri. Sekarang sedang libur musim panas. Tahun depan jika lulus dia baru akan kuliah. Sudah berulang kali kami melihat Noura dizhalimi oleh keluarganya sendiri. Ia jadi bulan-bulanan kekasaran ayahnya dan dua kakaknya. Entah kenapa ibunya tidak membelanya. Kami
heran dengan apa yang kami lihat. Dan malam ini kami melihat hal yang membuat hati miris. Noura disiksa dan diseret tengah malam ke jalan oleh ayah dan kakak perempuannya. Untung tidak musim dingin. Tidak bisa dibayangkan jika ini terjadi pada puncak musim dingin.

Nurul Azkiya (Melanie Putria)
Melanie Putria Dewita Sari kelahiran 1982, eks Puteri Indonesia 2002. Dia juga pernah main Film bareng Duta S07, Tak Biasa, Cinta Silver dan Kejar Jakarta.. Sutradara memang sengaja tidak menampilkan secara penuh, yang membuat penonton menjadi tambah penasaran dan penuh tanda tanya.
Anak seorang kiyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak. Kau tahu Nurul adalah puteri tunggal Bapak KH. Jafar Abdur Razaq, pengasuh pesantren besar di Jawa Timur. Selain cantik dia juga cerdas dan halus budi.
Sejak masih kelas satu aliyah sudah banyak kiai besar yang melamar Nurul untuk puteranya. Nurul tidak mau. Ketika akhirnya Nurul belajar di Al Azhar pinangan itu justru semakin banyak. KH. Ja’far ayah Nurul berkali-kali
menelpon Nurul agar segera menentukan pilihan pendamping hidupnya. Beliau merasa sangat tidak enak menolak pinangan terus menerus.

Apalagi jika pinangan itu datangnya jadi kiyai yang lebih senior dari beliau atau dari guru beliau. Jika Nurul sudah tunangan atau menikah dengan seseorang yang dipilihnya tentu kedua orang tua Nurul akan lebih tenang. Dan jika
berjumpa dengan para kiyai-kiyai di Jawa Timur tidak akan terbebani oleh sindiran-sindiran halus dari para kiai yang meminang puterinya. Dua bulan yang lalu ayahnya menelpon ada pinangan dari Kiai Rahmad untuk puteranya Gus Anwar. Kiyai Rahmad ini adalah gurunya ayah Nurul waktu mondok di Bandar Kidul Kediri. Ayah Nurul tidak bisa menolaknya kecuali Nurul sudah memiliki seorang calon di Mesir. Jika tidak, maka Nurul terpaksa harus menerima pinangan itu. Inilah masalahnya.


Mengangkat dan menonjolkan unsur percintaan dalam islam. Di mana unsur positif, unsur percintaan islam, tetapi harus diingat bahwa kita tidak membicarakan agama, tapi kita lebih membicarakan percintaan seorang anak Indonesia yang sedang berjuang untuk belajar dan bagaimana dia bisa menghandle cinta tersebut sesuai dengan sunnah dan syariat Allah SWT agar remaja Islam tidak lagi tejebak oleh faham-fahan dunia barat yang semakin menjamur di Indonesia

Karya besar kang Abik menjadi salah satu titik tolak kebangkitan kembali sastra islam ini memang luar biasa. Banyak nilai-nilai keislaman yang dihadirkan tanpa sedikitpun menjadikan para penonton dan pembacanya merasa tidak digurui.
Mereka justru secara tidak langsung disadarkan oleh kisah yang disajikan. Tentunya hal ini pula yang diharapkan dapat tetap dipertahankan dalam karya visual dan non-visual. Hal tersebut dapat menjadi motivasi generasi muda yang miskin
dan minim untuk mengetahui nilai-nilai akidah.

Dialog menggunakan bahasa arab atau berdialek mesir, memperkenalkan kaum remaja Islam untuk belajar bahasa arab. satu pecut lagi buat kita! Ayo semangat belajar bahasa Arab!. Hal ini yang menjadi nilai plus bagi penonton selain kita dapat mengenal Negeri Kinanah, penonton juga dapat mengetahui bagaimana perkembangan bahasa arab di Indonesia serta dapat menarik minat penonton untuk mempelajarinya secara lebih dalam lagi sehingga sastra Islam akan terus hidup dalam generasi ke generasi selanjutnya.

Sedikit kontroversial memang, jika sebuah karya apik Habiburrahman El-Shirazy yang sudah menjadi jalan banyak orang menemukan berjuta hikmah disajikan dalam berbagai nuansa keindahan Islam ini dijadikan sebagai sebuah karya visual.
Apalagi jika kondisinya terbentur dengan belum siapnya masyarakat kita untuk menerima sebuah tayangan yang full Islami. Kerena masyarakat kita terbiasa di suguhkan tayangan horor dan komedi yang penuh lelucon atau banyolan serta kisah cinta yang tidak mendidik bagi perkembangan kepribadian bangsa .

Insya Allah, Semoga tetap menjadi sebuah karya penggugah jiwa bagi siapa saja yang menikmatinya akan terus lahir, tanpa sedikitpun berkurang nilai keislamannya sehingga sartra Islam dapat bangkit kembali mewarnai belantika kesusastraan dan film Indonesia maupun dunia.

Oleh : Anggun yg sedang kasmaran.